Sakit kepala tidak hanya disebabkan oleh terganggunya organ-organ yang ada dalam tengkorak kepa itu sendiri, tetapi dapat pula karena gangguan di luar kepala. Misalnya, radang ginjal (nephritis) yang disebabkan karena racun atau infeksi; arterios clerosis pada usia lanjut; sakit pada telinga dalam (tinnitus atau Meniere syndrome), lemah saraf (neurasthemia); sulit buang air besar (konstipasi); pencernaan terganggu (indidesti); penyakit rahim; masuk angin; udara pengap; rasa cemas; kaget; mimpi buruk atau salah obat.
Penyebab sakit kepala dapat
diketahui secara lebih teliti berdasarkan kenyerian atau gangguan yang
menyerang pada masing-masing bagian kepala. Dalam buku Acupuncture Without
Neeedles. Dr. Cerney mengatakan bahwa apabila salah satu bagian kepala terasa
sakit, setidak-tidaknya terasa ada gangguan, apa penyebabnya dapat
diketahui. Sakit kepala dapat terjadi pada bagian belakang kepala, samping
kepala, depan kepala, daerah bola mata, ubun-ubun, rahang atas dan rahang
bawah.
1. Bagian belakang
kepala terjadi karena pengaru dispepsia (gangguan pencernaan), sakit
telinga bagian dalam, sakit gigi, ketegangan saraf pada mata, ketegangan emosi,
gangguan pada organ di dalam rongga pinggul, lemah saraf (neurasthenia),
gangguan pada tulang punggung, tumor otak atau nyeri otot pada leher atau
tengkuk (cervico-occipital myalgia).
2. Bagian samping kepala,
terjadi karena pengaruh sakit gigi, gangguan telinga bagian tengah (otitis
media), benda asing masuk telinga, ketegangan saraf pada mata, kanker lidah,
gangguan gondok-nadi (aneurysm) atau kelainan pada tulang tengkorak di pelipis.
3. Bagian depan kepala,
terjadi karena pengaruh kurang darah merah (anemia), mata terganggu, sakit
gigi, dispepsia (pencernaan terganggu), konstipasi (sembelit-sulit berak),
uremia (zat kemih dalam darah), gangguan rongga hidung, neurasthenia (lemah
saraf) atau nephritis (radang ginjal).
4. Daerah bola mata,
terjadi karena pengaruh neuralgia (nyeri saraf pada saraf ke 5), coryza
(pilek), migrain (skait kepala sesisi), ophtalmoplegia (lumpuh mata), atau
peradangan pada iris, kornea dan selaput mata.
5. Bagian ubun-ubun,
terjadi karena pengaruh histeria, anaemia (kekurangan butir darah merah),
gangguan pada ovaria, kandung kemih, dan uterus ada wanita atu neurasthenia
(lemah saraf).
6. Daerah rahang atas,
terjadi karena pengaruh gangguan pada gigi, gangguan rongga rahang, carsinoma
(kanker), periostitis (radang selaput tulang) atau neuralgia (nyeri pada saraf
rahang atas).
7. Daerah rahang bawah,
terjadi karena pengaruh gangguan pada gigi, penyakit gondong (mumps) atau
neuralgia (nyeri pada saraf rahang bawah).
Berikut ini ada beberapa tiips
atau cara alami untuk mengobati sakit kepala tanpa menggunakan atau
mengkonsumsi obat yang dapat kita lakukan secara rutin. Selain itu cara
mengobati sakit kepala ini dapat pula digunakan sebagai salah satu terapi
mengatasi stress yang merupakan bagian dari penyebab sakit kepala :
1. Tidur
Kelebihan tidur, salah, dan
kekurangan tidur pun salah. Perilaku tidur tersebut dapat menyebabkan sakit
kepala berkepanjangan.
Tubuh manusia bukanlah sebuah
robot yang dapat di-setting sehingga dapat beraktivitas selama 24 jam. Sudah
selayaknya kita dapat menyempatkan diri untuk tidur yang cukup dan teratur
yakni 7-8 jam dalam sehari.
Dengan membiasakan tidur dengan
kapasitas normal tersebut, dapat membuat tubuh lebih segar di pagi hari dan
menghilangkan sakit kepala.
2. Minum air
Air merupakan salah satu komponen
asupan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain dapat menghilangkan rasa haus,
minum 8-10 gelas air sehari secara rutin dapat membuat berbagai sistem yang
terdapat dalam tubuh kita bekerja secara optimal.
Ternyata sakit kepala disinyalir
sebagai salah satu indikator ‘kehausan’ pada tubuh. Nah, dengan minum air
tentunya dapat membuat Anda bisa sedikit lebih baik. Tentu untuk selanjutnya,
biasakan diri Anda untuk mengkonsumsi air dengan cukup guna menjaga kestabilan
tubuh dan terhindar dari sakit kepala.
3. Pijat
Berikan pijat selama 15 menit di
lokasi sakit kepala. Pijat pada daerah penghilang rasa sakit dilakukan dengan
cara memijat bagian telapak tangan yang berada diantara jempol dan jari
telunjuk dan diikuti dengan pemijatan pada daerah ini juga di bagian
kaki.Lakukan pemijatan sampai diri Anda merasakan sakit karena pemijatan ini.
Selain itu Anda juga bisa
menggunakan minyak peppermint untuk mengoleskan di dahi, tulang rahang atau
belakang leher. Minyak ini bertindak sebagai krim kortison alami yang mengurangi
rasa sakit dan membantu menenangkan saraf serta merevitalisasi energi.
4. Refleksi tangan
Metode ini digunakan untuk
mereka yang menderita gangguan sakit kepala seperti migrain. Caranya, mulai
dari satu sisi tangan, dengan menggunakan tangan lain, lakukan tekanan lembut
pada ujung-ujung jari. Lakukan pemijatan mulai dari ujung ibu jari lalu ke jari
lainnya.
5. Padamkan lampu
Saat sakit kepala, kadang cahaya
lampu justu membuat Anda tak nyaman. Cobalah untuk memadamkan lampu, kemudian
baringkan badan di tempat tidur sambil pejamkan mata.
6. Kopi
Diam-diam kafein yang terdapat
dalam kopi memiliki manfaat positif. Yaitu, dapat membantu mengatasi rasa sakit
kepala dan membuat tubuh merasa lebih baik.
7. Terapi Panas atau
Dingin
Sensasi panas atau dingin cocok
bagi jenis sakit kepala yang sifatnya ringan (bukan migren). Caranya tidak
sulit, Anda hanya perlu menempelkan kompres panas atau dingin (sekarang
tersedia eceran dalam kemasan praktis dan bisa dibeli di apotek) di bagian yang
terasa sakit, lalu biarkan selama 15 menit.
“Pilihan kompres panas atau
dingin itu tergantung pada preferensi Anda,” kata Jason Rosenberg, MD, direktur
Johns Hopkins Headache Center, Bayview, Baltimore. Para ahli masih belum
menemukan mengapa terapi ini bisa efektif, namun diduga kompres dingin dapat
memperlambat aliran darah dan mengurangi inflamasi. Sementara, kompres panas
meningkatkan aliran darah dan meredakan nyeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar